Kamis, 04 Maret 2010

ISTILAH PADA HANDPHONE

ISTILAH PADA HANDPHONE
1G – HP Generasi Pertama
Saat ini Ponsel/HP generasi pertama sudah sangat ketinggalan jaman. Ditandai dengan buruknya sambungan percakapan, kurangnya keamanan dan kapasitasyang rendah. Entah apakah HP jenis ini masih ada yang mengoleksinya. Meski demikian, HP generasi pertama ini tetap berjasa besar karena dari sinilah cikal bakal HP yang lebih canggih terus tumbuh!

2G – HP Generasi Kedua
Jaringan telepon 2G (sering dikaitkan dengan GSM) masih digunakan di berbagai belahan dunia. 2G menawarkan kualitas suara dengan bit rate tinggi, tingkat enkripsi yang berbeda dan pengiriman teks SMS, meski masih terbatas dalam soal komunikasi data.

2.5G
Ponsel/HP 2.5G generasi transisi antara teknologi 2G and 3G, menawarkan kapasitas transmisi data yang lebih besar sehingga meningkatkan layanan data seperti GPRS. GPRS membolehkan penyedia jaringan untuk menarik biaya berdasarkan jumlah data yang dikirim dan bukan dari lamanya waktu koneksi.

3G – HP Generasi Ketiga
Jaringan telepon 3G diperkenalkan untuk pertamakalinya di Jepang pada tahun 2001, dan ejak saat itu secara bertahap menyebar ke seluruh dunia. Ponsel/HP generasi ketiga ini mampu menerima data pada tinggkat yang jauh lebih tinggi dibanding teknologi sebelumnya. 3G juga mendukung aplikasi yang boros dalam penggunaan bandwidth seperti video conference, akes internet dengan kecepatan tinggi, mendownload MP3 dengan cepat, dan streaming audio dengan kualitas prima.

Airtime
Durasi atau lamanya panggilan yang dihitung sejak saat Anda berhasil melakukan panggilan hingga saat Anda menutup telepon.

Battery
Batere alias alat penyuplai daya bagi telepon yang bisa diisi (charge) ulang. Nickel Metal Hydride batteries (NiMH) sangat ringan namun memiliki kapasitas besar dan bisa diisi ulang (recharged) dalam waktu yang relatif singkat.

Battery Status/Battery
Status Batarai Anda yang biasanya ada di pojok kanan atau kiri layar, yang menunjukkan banyak sedikitnya energi listrik yang disimpan di dalam hanphone.

Bluetooth
Bluetooth memungkinkan transmisi data tanpa kabel (wireless) diantara peralatan-peralatan seperti HP, komputer dan PDA. Protokol Bluetooth diberi nama sesuai dengan nama raja Denmark jaman dahulu, Harald Bluetooth. Bluetooth memungkinkan Anda mengirim dan berbagi data dengan peralatan lainnya dalam jarak sekitar satu meter.

Call Barring
Fitur call barring memungkinkan Anda bisa melakukan blok pada panggilan masuk dan panggilan keluar.

Call Divert
Fitur yang sangat berguna sehingga Anda bisa mengalihkan panggilan dari HP Anda ke telepon lainnya.

Call Hold
Dengan fitur ini, Anda tidak perlu menutup hubungan telepon, meski pada saat yang sama Anda juga melakukan panggilan atau menerima telepon lain.

Caller Identification
Fitur yang menampilkan nomor dari orang yang menelepon Anda – meski demikian, ada nomor-nomor tertentu yang tidak bisa ditampilkan.

Call Timer
Fitur Call Timer mencatat durasi pembicaraan Anda sehingga Anda tidak perlu lagi berkerut kening saat Anda membayar telepon di akhir bulan!

Coverage
Untuk bisa menelepon dari HP, tentu harus ada sinyal dari jaringan penyedia layanan yang Anda gunakan. Jaringan ini tentu saja tidak bisa mencakup semua wilayah yang jauh. Idealnya, penyedia layanan jaringan ini akan menyediakan peta cakupan (coverage map) yang menunjukkan di wilayah mana saja kita bisa menggunakan layanan mereka.

Data Cable
Kabel yang digunakan untuk menghubungkan HP Anda dengan peralatan lain seperti komputer misalnya, sehingga Anda bisa mentransfer file seperti foto atau audio.

Data Card
Sebuah kartu data yang disisipkan pada laptop Anda. Dengan alat ini kita bisa mengakses internet lewat HP. Ini cocok bagi para pebisnis yang sering membutuhkan konektivitas internet ketika sedang berada di perjalanan.

Data Connectivity
Konektivitas data mengacu kepada kemampuan HP Anda untuk dihubungkan dengan peralatan lain seperti PC atau HP yang lain. Konektivitas data biasanya dicapai melalui protokol tanpakabel (wireless)seperti Bluetooth, atau bisa juga melalui Data Cable.

Digital
Di masa lalu semua HP menggunakan teknologi analog yang sekarang dianggap kuno – menghasilkan kualitas suara yang buruk dan keamanan yang lemah. Saat ini semua handphone menggunakan sinyal digital sehingga menghasilkan kualitas panggilan dan keamanan yang prima. Sebagai tambahan, telepon digital juga bisa digunakan untuk rangkaian aplikasi yang lebih luas seperti akses internet.

Digital Zoom
Digital zoom sering kita temukan pada HP dengan kamera, yang cara kerjanya adalah membesarkan bagian gambar yang dipilih dengan melakukan manipulasi secara digital. Ini kurang lebih mirip dengan cara kerja software gambar yang bisa merubah ukuran gambar dan memperbesarnya. Foto kemungkinan kan menurun kualitas gambarnya setelah melalui proses ini, terutama pada large zoom. Zoom jenis kedua yang terdapat pada kamera adalah is optical zoom, pada fitur ini, pembesaran dilakukan oleh lensa yang biasanya terlihat bergerak keluar-masuk.

Document Viewers
Fitur Document Viewer alias pengintip dokumen yang sangat berguna, terdapat pada jenis HP yang lebih canggih. Dengan fitur ini pemakai bisa membuka dokumen dari berbagai aplikasi seperti Microsoft Word, Excel, Access dan Adobe Acrobat. Sangat bermanfaat terutama bagi pembisnis.

Dual Band
Merujuk pada kemampuan jenis HP tertentu untuk beroperasi pada dua frekuensi yang berbeda, misalnya 900MHz dan 1800 MHz.

EDGE
EDGE adalah metode transmisi data yang 2-3 kali lebih cepat dari GPRS sehingga bisa melakukan transfer data 3G. EDGE adalah singkatan dari Enhanced Data for Global Evolution. Seperti juga GPRS, biaya penggunaa Edge ini ditentukan berdasarkan jumlah megabytes yang di-download dan bukan dihitung dari waktu koneksi. Penggunaan EDGE sangat ideal untuk aplikasi yang membutuhkan bandwidth besar seperti video streaming dan men-download MP3.

GPS
GPS adalah kependekan dari Global Positioning System – suatu sistem navigasi satelit yang memungkinkan penggunanya untuk menunjukkan suatu lokasi secara tepat. Cocok bagi mereka yang suka beraktivitas di alam bebas, yang suka bepergian, serta mereka yang banyak menghabiskan waktu di jalanan.

GPRS
GPRS adalah singkatan dari General Packet Radio Service yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data melalui jaringan handphone. Biayapenggunaan GPRS dihitung berdasakan jumlah megabyte yang di-download dan bukan dari lamanya waktu koneksi. GPRS memungkinkan para pengguna handphone untuk mengakses Internet, mengirim email, menggunakan pesan-pesan multimedia dan sebagainya.

GSM
GSM adalah singkatan dari Global System for Mobile Communication – yakni suatu standar komunikasi digital yang dirancang untuk menggantikan sistem analog. Saat ini digunakan oleh lebih dari 70% jaringan hand phone di seluruh dunia.

GSM900
Jaringan hand phone yang beroperasi pada frekuensi GSM 900MHz – di Inggris misalnya, digunakan oleh Vodafone dan O2.

GSM1800
Jaringan hand phone yang beroperasi pada frekuensi GSM 1800MHz – di Inggris digunakan oleh Orange dan T-Mobile

IMEI
IMEI adalah singkatan dari International Mobile Equipment Identity. Ini merupakan nomor identitas unik yang diberikan untuk handphone, mirip dengan plat nomor mobil. Operator jaringan bisa mengunakan nomor ini untuk memblokir sebuah handphone yang dicuri.

Infrared
Infrared atau infra merah memungkinkan konektivitas data tanpa kabel diantara HP dengan peralatan lain seperti laptop. Port infrared di kedua alat tersebut harus disesuaikan sebelum transfer dilakukan.

Internet Browser
software untuk menjelajah internet. Saat ini semakin banyak HP yang dilengkapi dengan perambah internet untuk keperluan ini.

Java
Java adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan program-program kecil bisa di-instal dan dijalankan di HP Anda. Program-program kecil ini sering disebut sebagai midlet dan bisa di-downloaded secara gratis maupun berbayar di internet.

Media Players
Media players program software yang di-instal pada HP tertentu sehingga pemakainya bisa mendengarkan audio atau nonton video. Contohnya: Windows Media Player.

Megapixel Camera
Kamera megapiksel terapat pada banyak jenis HP dan mampu menghasilkan gambar dengan resolusi tinggi yang layak cetak.

Memory Card
Memory digunakan untuk menyimpan data eperti nomor telepon, gambar, dan audio pada HP Anda. Pada beberapa jenis HP tertentu, memori ini bisa di-upgrade agar bisa menyimpan lebih banyak data.

MMS
MMS singkatan dari Multimedia Messaging Service (layanan pengiriman pesan multimedia). Dengan fitur ini, penggunanya bisa mengirim teks, suara, gambar dan bahkan video di dalam sebuah pesan.

MP3 Player
Aplikasi software pada jenis HP tertentu untuk mendengarkan audio berformat MP3.

Network Provider
Perusahaan yang mengoperasikan layanan jaringan. Ada lima jaringan besar di Inggris, yakni Three, Vodafone, O2, Orange and T-Mobile.

Phonebook
Kebanyakan HP saat ini dilengkapi dengan aplikasi phonebook atau buku telepon. Gunanya untuk menyimpan daftar nama dan nomor telepon.

PIN
PIN merupakan 4 digit kode keamanan untuk HP Anda. Kode PIN ini bisa digunakan untuk mencegah penggunaan HP oleh orang-orang yang tidak berhak. Kode ini juga bisa dirubah kapan saja oleh pemilik HP.

Polyphonic Ringtones
Ringtone yang bisa memperdengarkan lebih dari satu nada pada saat yang bersamaan.

Predictive Text
Fitur predictive text ini membuat proses penulisan pesan menjadi lebih mudah dan sederhana karena bisa memprediksi huruf yang akan kita tulis berdasarkan pengenalan program terhadap kata-kata. Sayangnya belum ada predictive text versi bahasa indonesia, sehingga fitur ini malah agak menyulitkan ketika kita menulis pesan dalam bahasa indonesia.

PUK
PUK adalah singkatan dari personal unblocking code (kode pribadi untuk membuka blokir). Jika Anda berulangkali memasukkan kode PIN yang salah pada HP yang diproteksi, maka HP tersebut akan diblokir oleh provider jaringan. Untuk membuka blokir tersebut diperlukan PUK yang biasanya terdiri dari delapan digit.

Quad Band
HP dengan quad bisa dioperasikan pada 4 frekuensi, sehingga HP tersebut bisa dipakai di lebih banyak negara.

Roaming
Roaming adalah kemampuan untuk membuat dan menerima panggilan pada saat Anda berada di luar wilayah cakupan jaringan tempat Anda terdaftar. Bahkan Anda bisa saja menggunakan HP di luar negeri jika ada ‘roaming agreements’ antara provider jaringan Anda dengan provider jaringan di luar negeri.

SAR
SAR adalah singkatan dari Specific Absorption Rate, yakni unit pengukuran yang dirancang untuk mengetahui jumlah frekuensi radio yang terserap oleh tubuh manusia pada saat menggunakan handphone.

Screensaver
Screensaver adalah program komputer yang pada awalnya didisain untuk melindungi kualitas gambar dengan cara mengosongkan layar, atau mengisinya dengan gambar bergerak ketika komputer tidak digunakan. Sekarang, screensaver bisa ditemukan pada handphone. Selain karena tujuan keamanan, program ini digunakan sebagai sarana hiburan.

SIM Card
SIM adalah singkatan dari subscriber identity module alias modul identitas pelanggan. SIM card merupakan kartu kecil yang disisipkan ke dalam handphone dan digunakan jaringan telepon untuk mengidentifikasi handset Anda. SIM card juga bisa menyimpan data seperti pesan berupa tulisan dan buku telepon.

Smartphone
Smartphone adalah HP yang menggabungkan fitur handphone dan PDA (personal digital assistant). Cocok bagi para pebisnis dan artis.

SMS
SMS adalah singkatan dari Short Message Service (Layanan Pesan Singkat) yang gunanya untuk mengirim dan menerima pesan berupa tulisan singkat, Kalo ini semua paham he..hee.

Speaker Phone
Pengeras suara pada HP sehingga kita bisa mendengarkan percakapan tanpa harus mendekatkan receiver ke telinga kita.

Standby Time
Rentang waktu yang dimiliki batere sejak saat dicharge penuh hingga habis dalam keadaan standby (tidak digunakan).

Streaming
Kemampuan untuk menikmati sajian audio atau video di HP Anda secara ‘live’ (langsung) tanpa harus men-downloadnya terlebih dahulu.

Symbian
Kelompok perusahaan yang terdiri dari Sony Ericsson, Nokia dan Psion. Symbian mengkhususkan diri pada pengembangan sistem operasi untuk handphone dan PDA (personal digital assistant.)

T9
Juga dikenal sebagai predictive text input – yang membuat proses menulis pesan menjadi lebih sederhana dan cepat. Ini terjadi gara-gara programnya bisa memperkirakan apa huruf yang akan kita ketikkan berikutnya berdasarkan pengenalan program terhadap kata.

Talk Time
Talk time adalah jumlah keseluruhan waktu bicara Anda sebelum batere perlu diisi kembali (recharged).

Tariff
Mengacu pada struktur penentuan harga yang ditawarkan provider jaringan. Biasanya jaringan menawarkan tarif yang bervariasi tergantung kebutuhan pelanggan yang berbeda-beda. Tarif tertentu mungkin sesuai bagi mereka yang tidak terlalu aktif menggunakan telepon, sementara tarif yang lain lebih sesuai bagi mereka yang aktif. Tarif ini pada umumnya juga termasuk telepon dan SMS gratis dalam jumlah tertentu, serta harga pulsa per menit untuk tagihan bulanan. Memilih tarif yang sesuai dengan keperluan Anda akan membantu Anda menekan biaya telepon bulanan.

Text Messaging
Kemampuan untuk mengirim dan menerima pesan pendek atau kita kenal dengan SMS. Hampir semua handphone saat ini memiliki fasilitas tersebut.

Tri-Band
Handphone Tri-band bisa dioperasikan pada tiga frekuensi GSM yang berbeda – GSM900, GSM1800, dan GSM1900. HP jenis ini bisa digunakan di lebih banyak negara.

UMTS
UMTS adalah singkatan dari Universal Mobile Telephone System atau dikenal juga sebagai 3G

Vibrating Alert
Sebagian besar handphone dilengkapi dengan fitur vibrating alert (getaran) untuk memberitahu adanya telepon masuk – cocok untuk keadaan dimana bunyi panggilan masuk akan mengganggu orang lain, misalnya saat berada di bioskop.

Video Calling
Kemampuan untuk melakukan panggilan video 2 arah melalui HP. Untuk melakukannya dibutuhkan handset 3G.

Voice Dial
Voice dial adalah fitur yang tersedia pada beberapa jenis HP yang membuat pemiliknya bisa melakukan panggilan telepon hanya dengan menyebutkan nama orang yang akan ditelepon. Begitu nama yang dimaksud diucapkan, HP akan secara otomatis menelepon orang tersebut.

Voicemail
Kemampuan untuk menerima rekaman pesan suara pada saat HP tidak aktif, atau ketika Anda tidak mengangkat telepon.

Wallpaper
Banyak handphone yang latar belakang layarnya bisa diganti-ganti desainnya. Nah desain latar belakang layar ini sering disebut wallpaper.

WAP
WAP adalah singkatan dari Wireless Application Protocol yang membuat pengguna HP bisa mengakses layanan informasi melalui telepon mereka – mirip dengan browsing pada sebuah halaman web.

Wi-Fi
Kemampuan untuk terhubung ke sebuah jaringan wireless (tanpa kabel) berkecepatan tinggi – biasanya terdapat pada handphone yang lebih canggih.
Selengkapnya...

Sabtu, 16 Januari 2010

Bikin Server di Rumah

Bikin Server di Rumah

PC lama di pojok ruangan itu berdebu sudah. PC itu sudah lumayan lama menganggur meski sebetulnya masih bisa bekerja dengan baik. Tapi, apa daya, teknologi komponen di situ sudah agak ketinggalan zaman untuk keperluan sekarang.

Akan tetapi, bukan berarti PC itu dianggurkan. Daripada tidak terpakai, buat saja PC itu nebjadi sebuah server. Biar lebih mantap lagi, PC itu dijadikan server untuk sebuah jaringan nirkabel di rumah.

Peralatan yang Anda butuhkan adalah kartu jaringan — kalau ada PC yang belum punya kartu jaringan. Alat lainnya adalah access point. Kalau Anda ingin berbagi koneksi internet, tentu saja Anda harus punya modem. Siapkan pula kabel jaringan (RJ45).

O ya. PCplus menggunakan Windows XP untuk pengaturan. Langsung saja ikuti langkah-langkah berikut.

Atur Access Point
1. Pastikan kartu jaringan sudah terpasang pada PC zadul — yang berikutnya akan disebut “server”. Nyalakan access point lalu hubungkan access point ke server dengan kabel jaringan. Pilih salah satu port LAN (kalau ada beberapa port LAN).

2. Pastikan pula kalau pengaturan jaringan lokal di Internet Protocol (TCP/IP) Properties untuk pemilihan alamat IP diatur pada [Obtain an IP address automatically). Begitu pula pengaturan pada server DNS, pilih [Obtain DNS server address automatically].

3. Buka buku (atau file dalam CD) petunjuk penggunaan access point Anda. Cari tahu alamat IP default access point. Access point yang PCplus gunakan memiliki alamat 192.168.1.1. Ketikkan alamat yang Anda dapat itu di browser. Di halaman yang muncul, lakukan login. Password-nya? Lagi-lagi rujuk buku petunjuk penggunaan.

4. Setelah login, masuklah ke bagian pengaturan dasar. Tentukan SSID atau boleh pula disebut sebagai nama jaringan. SSID milik PCplus diberi nama “PCPLUS”.

5. Selanjutnya, atur keamanan jaringan. Carilah bagian yang digunakan untuk itu. Tentukan mode autentifikasi. PCplus memilih WAP. Isikan key-nya. Key ini harus dimasukkan oleh setiap perangkat yang terhubung ke jaringan.

6. Karena access point ini juga akan membagikan koneksi internet ke dalam jaringan, jangan lupa untuk mengaktifkan NAT (Network Address Translation).

7. Tutup browser.

8. Klik kanan pada [My Computer] lalu klik [Properties]. Klik [Computer Name]. Klik [Change]. Lalu isikan “Computer name” dengan “server” dan Workgroup dengan nama “HOME” (tanpa tanda kutip). Semua nama Workgroup pada perangkat yang tercolok harus “HOME” pula. Mumpung ingat, lakukan langkah ke-8 ini pada semua komputer yang akan terhubung ke jaringan.

Berbagi File
1. Balik lagi ke server. Letakkan semua file yang hendak dibagi ke dalam sebuah folder dan sub folder. Misalnya begini. Ada folder bernama “Media”. Di dalam folder media itu ada sub folder “Foto”, “Film”, dan “Lagu”. Share folder “Media”. Caranya, buat yang belum tahu, klik kanan pada folder, lalu klik [Sharing and Security].

2. Pada kotak yang muncul, kalau Anda belum pernah melakukan membagi-pakai folder, muncullah sebuah teks. Klik teks itu. Pada tampilan berikutnya, klik [If you understand the security risk but…]. Lalu pilih [Just enable file sharing]. Klik [OK]. Klik [Share this folder on the network]. Isikan “Share name” dengan “Media”—tanpa tanda kutip. Aktifkan [Allow network users to change my files]. Klik [OK].

3. Sekarang, pergi ke komputer klien, komputer lain yang bukan server. Klik tombol [Start] lalu klik kanan pada [My Computer] dan klik [Map Network Drive]. Pada kotak yang muncul, pilih huruf drive. Klik [Browse]. Cari nama komputer server dan pilih folder “Media” yang tadi di-share. Klik [OK]. Pilih [Reconnect at logon]. Klik [Finish]. Siplah. Server sudah bisa diakses.

Berbagi Printer
1. Colokkan printer ke server. Tentu saja jangan lupa instal driver-nya. Setelah itu, buka Control Panel. Buka Printer and Faxes. Klik kanan pada printer yang hendak dibagi.

2. Pada kotak yang muncul, pilih [Share this printer]. Isikan “Share name” dengan “Printer” (lagi-lagi enggak usah pakai tanda kutip). Klik [OK].

3. Di komputer klien, juga buka Printer and Faxes yang ada pada Control Panel. Klik [Add Printer] pada menu yang ada di kiri. Klik [Next] pada wizard yang muncul. Pilih [A Network Printer] pada jendela wizard berikutnya. Klik [Next]. Pilih [Browse Printer], lalu klik [Next]. Pilih komputer server pada daftar. Klik [Next]. Pada kotak yang muncul, klik [Yes]. Pilih [Yes] lalu klik [Next] pada kotak berikutnya. Klik [Finish].

Berbagi Koneksi Internet
1. Colok modem ke access point pada bagian WAN.

2. Buka lagi alamat IP access point dengan browser untuk melakukan pengaturan. Pada bagian pengaturan WAN, pastikan DHCP terpilih sebagai tipe koneksi internet. Simpan semua pengaturan.

3. Access point sudah bisa dilepas dari server. Selamat mencoba.

Sumber: PCplus
Selengkapnya...

Jurus-Jurus Optimalkan Windows Vista

Jurus-Jurus Optimalkan Windows Vista

“If you can’t make it good, at least make it look good.” Yang penting gaya. Kira-kira begitulah kalau ucapan Bill Gates ke diterjemahkan dalam bahasa kita. Pemilik nama lengkap William Henry Gates III kala itu menegaskan kalau orang ingin sesuatu yang mudah digunakan, enak dilihat. Makanya, itulah yang Microsoft berikan.

Kata-kata itu terbukti pada Windows Vista. Windows Vista hadir dengan tampilan yang jauh lebih menarik ketimbang pendahulunya, Windows XP. Siapa lebih cepat? Menurut hasil uji PCplus, komputer dengan Windows XP bekerja lebih baik. Tentu saja spesifikasi komputer untuk pengujian kedua sistem operasi sama persis dan keduanya dalam kondisi standar.

Windows Vista memang butuh spesifikasi yang tidak ringan. Bagi beberapa orang, spesifikasi yang diumumkan memang mengejutkan. Pun, dengan spesifikasi itu Windows Vista belum jalan optimal.

PCplus punya jurus-jurus buat mengoptimalkan Windows Vista buat yang terlanjur meninggalkan Windows XP. Satu atau dua jurus sepertinya tak efek. Tapi, ketika jurus-jurus itu disatukan ke dalam suatu paket “Combo” seperti paket-paket di fast food, lumayan terasa cepatnya. Buat gamer, boleh coba jurus-jurus yang bakal dibeberkan.

Mengatur Pembuatan Indeks
Windows Vista punya fitur yang bagus buat pencarian file. Windows Vista akan membuat indeks dari seluruh file yang ada dalam hard disk. Dengan pembuatan indeks ini, pencarian jadi cepat—jauh lebih cepat daripada pencarian tanpa indeks di Windows XP. Akan tetapi, seberapa sering orang mencari file? Kalau Anda jarang melakukannya, pembuatan indeks oleh Windows Vista jadi buang-buang “energi” komputer. Lebih baik, “energi” itu dipakai untuk kegiatan lain. Main game, misalnya.

Bisa saja sih pencarian file tetap cepat, tapi kinerja komputer tetap “oke”. Caranya, buat saja untuk indeks untuk folder dan tipe-tipe file tertentu saja. Kalau mau begitu, begini caranya. Buka Control Panel. Masuk ke Indexing Options. Klik tombol [Modify] lalu tentukan folder yang hendak diindeks. Klik [OK], lalu klik [Advanced]. Buka tab “File Types” untuk memilih tipe file.

Kalau fitur ini tak Anda butuhkan sama sekali, matikan saja. Buka lagi Control panel, lalu buka Programs and Features. Klik [Turn Windows Features On], lalu hilangkan tanda centang pada [Indexing Service]. Klik [OK], lalu restart Windows. Beri tanda centang lagi pada [Indexing Service] kalau pembuatan indeks hendak diteruskan.

Matikan Efek-efek
Vista tampil semakin indah karena Windows Aero. Sayangnya fungsinya mentok di situ dan Windows Aero ini butuh sumber daya yang tidak sedikit. Karena fungsinya cuma buat bagus-bagusan wajah, Windows Aero dimatikan pun tak akan muncul masalah, yang ada malah komputer lebih cepat.

Mau mematikan Aero? Ikuti caranya berikut ini. Klik kanan di daerah kosong di desktop, terus klik [Personalize]. Habis itu, klik [Theme]. Pilih [Classic Look of Windows] dan Windows Aero pun dinonaktifkan.

Kalau Anda ingin tetap pakai tampilan Windows Vista namun tanpa Aero, klik [Windows Color and Appearance]. Hilangkan tanda centang pada [Enable Transparency]. Masih di jendela yang sama, klik [Effects] dan hilangkan setiap tanda centang pada setiap pilihan.

Kebut Start-up
Saat Windows mulai, berbagai program dijalankan. Program itu dimasukkan pada daftar start-up. Sebuah situs web menyebutkan kalau start-up ini adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, program yang dijalankan saat start-up bisa membuat program lain dibuka dengan cepat. Di sisi lain, waktu yang digunakan Windows untuk siap digunakan jadi lebih lama. Juga mengurangi jumlah memori yang bisa dipakai oleh program lain.

Kita tentu saja bisa menghapus program dari daftar start-up. Program yang dimatikan tentu saja program yang kita rasa tak perlu. Kita bisa mulai mengurangi daftar program start-up dengan menghapus shortcut program dari menu Startup di menu Start. Klik logo Windows untuk mengakses menu Start, cari submenu Startup, lalu klik kanan pada shortcut program, klik [Delete].

Tidak semua program yang jalan saat start-up didaftarkan di menu Start. Beberapa program ngumpet di registri. Jalankan Registry Editor. Masuklah ke HKEY_CURRENT_USER-Software-Microsoft-Windows-CurrentVersion-Run. Lihatlah daftar program yang ada di sebelah kanan. Hapuslah yang Anda anggap tidak diperlukan. Jangan keburu nafsu dengan menghapus semua. Ada program yang jelas Anda perlukan. Antivirus misalnya.

Masuk juga ke HKEY_LOCAL_MACHINE-SOFTWARE-Microsoft-Windows-CurrentVersion-Run. Periksalah apakah ada program lain yang bisa Anda hapus juga.

Genjot Kinerja Hard Disk SATA
Untuk memastikan hard disk SATA memberikan kecepatan terbaik, kita harus utak-atik sedikit pengaturan di Device Manager. Sekadar tahu saja, secara teori koneksi SATA memiliki kecepatan sampai 300MB per detik. Kecepatan hard disk-nya sendiri umumnya baru mencapai sekitar 120MB per detik.

Buka Device Manager dengan membuka menu Start, isikan “devmgmt.msc” lalu tekan [Enter]. Pada daftar perangkat keras yang ditampilkan, klik ganda pada [Disk drives] untuk melihat menu di bawahnya. Setelah itu, klik ganda pada hard drive Anda. Klik tab [Policies]. Beri tanda centang pada [Enable advanced performance].

Sedikit catatan untuk tips yang ini. Ada risiko tatkala opsi ini dihidupkan. Risikonya adalah kehilangan data ketika komputer dengan tiba-tiba putus hubungan dengan listrik.

Rawat Hard Disk
Penting nih merawat hard disk. Bukan merawat secara fisik saja. Membuang file dan program yang tidak Anda pakai lagi pun termasuk merawat hard disk. Hard disk yang dipenuhi oleh file dan program bisa membuat kerjanya tak maksimal.

Berikut adalah cara membersihkan hard disk dari file sisa-sisa berinternet, program yang sudah dihapus, file sementara, dan beberapa file yang sudah tak diperlukan. Buka menu Start lalu masuk ke [All Programs] > [Accessories] > [System Tools] > [Disk Cleanup] atau dengan buka menu Start dan ketikkan “Disk Cleanup” di kotak pencarian lalu tekan [Enter].
Pilih drive yang akan dibersihkan, lalu klik [OK]. Hard disk bisa dibersihkan lebih lanjut dengan mengklik tab [More Options] dan mengklik dua tombol untuk membuang peranti lunak dan file System Restore yang tidak diperlukan.

Defrag juga bisa dilakukan. Klik menu [Start] lalu masuk ke [All Programs] > [Accessories] > [System Tools] > [Defragment].

Atur “Page File”
Windows Vista punya sistem “page file” yang sangat baik. Sekadar info singkat, page file adalah berkas untuk menyimpan file yang tidak cukup diletakkan di memori utama. Page file itu lokasinya ada di hard disk.

Page file di Windows Vista sudah dibuat agar ukurannya kecil sehingga tidak memakan kapasitas hard disk. Soal ukuran file ini tak usah dibahas. Yang perlu kita bahas adalah lokasi page file. Kalau Anda punya dua hard disk, cari tahu hard disk yang lebih cepat. Nah, atur agar “page file” ditaruh di hard disk itu. Kalau pun kedua hard disk Anda berkecepatan sama atau Anda malah hanya punya satu hard disk, “page file” baiknya ditaruh di partisi yang berbeda dengan partisi Windows.

Caranya? Begini. Kalik kanan [Computer] terus klik [Properties]. Klik [Advanced System Settings] yang ada di sebelah kiri. Klik tab [Advanced], klik tombol pertama dari tiga pilihan yang muncul. Masuk ke tab [Advanced]. Klik tombol [Change] dan hilangkan tanda centang pada [Automatically manage paging file size for all drives]. Klik [Set]. Kemudian, pilih drive C dan klik [No paging file]. Sekarang, pilih drive lain yang hard disk-nya lebih cepat atau partisi lain selain Windows. Pilih [System managed size], lalu klik [Set], dan [OK].

Pakai ReadyBoost
Cara paling efektif untuk memperbaiki kinerja Windows adalah dengan menambah memori. Mahal, kan menambah memori? Kalau Anda merasa begitu, ada cara yang lebih murah. Menambah memori bisa dengan USB flash disk yang sekarang ini sudah ada di saku Anda.

USB flash disk bisa Anda pakai untuk menambah memori. Anda juga bisa pakai media penyimpanan lain asal pakai koneksi USB. Perlu diketahui, penambahan kinerja enggak bakal sebanyak kalau Anda menambah memori “beneran”.

Fitur Windows Vista untuk itu adalah ReadyBoost. Colok USB flash disk atau media penyimpan lain. Ketika jendela autoplay muncul, pilih [Speed yp my computer]. Kalau saja autoplay Anda tidak aktif, Anda bisa menyalakan ReadyBoost dengan mengklik kanan pada drive USB flash disk, kemudian klik [Properties]. Klik tab [ReadyBoost]. Pastikan pilihan [Use this device] sudah terpilih. Kemudian, tentukan kapasitas yang hendak digunakan untuk ReadyBoost dengan memindahkan papan geser.

Stop Periksa Sisa Kapasitas Hard Disk
Balon-balon informasi yang muncul di pojok kanan bawah yang memberi tahu kalau sisa kapasitas hard disk sudah mau habis bisa mengganggu. Lagipula, balon-balon itu sudah pasti memakai tenaga dari komponen yang ada. Memang tak banyak sih tenaga yang dipakai sehingga mematikan fungsi ini pun tak akan meningkatkan kinerja komputer secara signifikan. Tapi, lagi-lagi PCplus beri tahu kalau trik kecil ini dikombinasikan dengan trik lainnya, (siapa tahu) peningkatan kinerja lebih terasa.

Jalankan Registry Editor. Masuk ke HKEY_CURRENT_USER-Software-Microsoft-Windows-CurrentVersion-Policies-Explorer. Setelah itu, klik [Edit] > [New] > [DWORD (32-Bit) Value]. Beri nama “NoLowDiskSpaceChecks”. Klik ganda pada DWORD value yang baru itu, lalu isikan nilainya dengan “1”.

Setelah itu, masuk ke HKEY_CURRENT_USER-Software-Microsoft-Windows-CurrentVersion-Explorer-Advanced. Cari DWORD value bernama “EnableBalloonTips”, “FolderContentsInfoTip”, dan “StartButtonBalloonTip”. Kalau DWORD value itu tak ada, buat saja. Caranya seperti pada paragraf kedua trik ini. Kemudian isikan nilainya dengan “0”.

Sumber: PCplus
Selengkapnya...

Jumat, 15 Januari 2010

Membangun Router di Rumah dengan Ubuntu

Membangun Router di Rumah dengan Ubuntu

Banyak rumah saat ini sudah memiliki akses Internet mandiri. Beberapa di antaranya bahkan telah menggunakan koneksi broadband dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Pertanyaannya, bisakah koneksi Internet tersebut dibagi-pakai ke banyak PC atau notebook di rumah? Jawabnya bisa, dengan router!

Router yang akan dibuat — meskipun untuk kelas rumahan — dijamin memiliki kestabilan dan keamanan kelas enterprise karena didukung dengan sistem operasi Linux. Eits, jangan alergi dulu dengan Linux. Linux yang ini sengaja dipilih dari distro Ubuntu Desktop — distro Linux termudah dan banyak digunakan sebagai terminal kerja. Kami jamin, Anda enggak bakal bertemu dengan perintah baris Linux yang banyak ditakuti oleh pengguna awam.

Di sini kita akan menggunakan Linux Ubuntu Desktop versi 8.10 (Intrepid Ibex). Namun pengguna Ubuntu versi di bawahnya juga tetap dapat mengikuti langkah yang sama. Oh ya, router yang akan kita buat menggunakan aplikasi Firestarter (www.fs-security.com) yang punya lisensi gratis 100%. Aslinya, aplikasi ini adalah sebuah firewall dengan fitur router. Jadi router Anda nantinya akan memiliki fasilitas firewall. Asyik, kan?

Mari kita mulai. Sebagai langkah awal, siapkan PC yang sudah ter-instal Ubuntu dan memiliki koneksi Internet aktif sehingga Anda bisa browsing di sana. Jangan lupa sediakan pula sebuah kartu jaringan tambahan untuk menghubungkan Ubuntu ke jaringan lokal.

Instalasi Komponen Utama
1. Ada dua komponen utama yang harus di-instal sebelum kita dapat memfungsikan PC sebagai router, yaitu Firestarter dan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol). Komponen DHCP hanya perlu di-instal jika Anda ingin alamat IP dialokasikan otomatis kepada klien. Jika ingin melakukan konfigurasi alamat secara manual, DHCP tidak wajib di-instal. Untuk meng-instal Firestarter dan DHCP, klik menu System > Administration > Synaptic Package Manager (SPM). Kemudian masukkan password root Ubuntu Anda (jika diminta).

2. Dari jendela SPM, manfaatkan fasilitas “Quick Search” untuk mencari paket Firestarter. Jika sudah ketemu, klik kotak kecil di sebelah paket Firestarter dan pilih “Mark for Installation”.

3. Selanjutnya, dengan cara yang sama, lakukan pencarian untuk paket DCHP. Jika SPM menyajikan banyak pilihan, pastikan Anda memilih paket “dhcp3-server”. Klik kembali kotak kecil dan pilih “Mark for Installation”. Kemudian klik tombol “Apply” dengan ikon centang hijau yang ada di atas. Sisanya biar Linux yang mengerjakan.

Konfigurasi Router
4. Jika instalasi berjalan dengan mulus, langkah berikutnya adalah melakukan konfigurasi Firestarter agar semua koneksi dari klien bisa diteruskan ke Internet. Jalankan Firestarter dari menu Applications > Internet > Firestarter dan masukkan password root Ubuntu jika diminta.

5. Dari jendela utama Firestarter, klik menu Preferences di bagian atas (pastikan tab “Status” aktif), kemudian pilih Network Setting. Perhatikan 2 kotak drop-down yang ada di sana. Kotak drop-down paling atas adalah antarmuka jaringan yang terkoneksi dengan Internet. Jika menggunakan kartu jaringan Ethernet, antarmuka yang ditunjukkan kemungkinan besar adalah “eth0”. Sementara kotak drop-down kedua menunjukkan antarmuka untuk jaringan lokal.

6. Jika sudah ditentukan mana jaringan Internet dan lokal, Anda tinggal mengaktifkan (centang) opsi “Enable Internet connection sharing” dan “Enable DHCP for the local network” (alokasi IP klien otomatis). Rentang alokasi IP menggunakan DHCP juga bisa Anda tentukan sendiri, dengan mengklik tanda panah hitam di sebelah opsi “DCHP server details”. Opsi lain di jendela ini bisa dibiarkan apa adanya, karena kita tidak terlalu membutuhkannya.

7. Setelah semua selesai disetel, klik tombol “Accept”. Dengan mengklik tombol “Start Firewall”, PC Anda sudah menjadi sebuah router untuk berbagi koneksi Internet. Mudah, bukan?



TIPS: Bonus Firewall

Tidak lengkap rasanya jika sebuah router tidak dilengkapi dengan pengaman tambahan untuk menangkal serangan yang sangat mungkin datang dari sisi Internet. Untungnya, Firestarter memang didesain untuk mengamankan PC yang terhubung ke Internet, termasuk klien-kliennya yang terhubung melalui fasilitas Internet Connection Sharing.

Sebenarnya, secara default, Firestarter sudah bekerja sebagai firewall sejak pertama kali diaktifkan. Tetapi setelan default menurut kami masih memiliki banyak lubang yang jika tidak ditutup bukan tidak mungkin bakal ditembus cracker.

Apabila keamanan menjadi prioritas Anda saat berselancar-ria, tidak ada salahnya mengikuti langkah-langkah sederhana berikut.

A. Menghadang Serangan dari Luar
1. Buka kembali jendela Preferences di Firestarter. Kali ini pilih “ICMP Filtering” dan aktifkan (centang) opsi “Enable ICMP Filtering”. Abaikan opsi lain di bawahnya jika memang tidak ada fitur lain dari protokol ICMP yang diizinkan diterima PC. Selanjutnya, klik tombol Accept.


2. Kembali ke jendela utama Firestarter, lalu pilih tab “Policy”. Di opsi Editing, pastikan terpilih “Inbound traffic policy” yang artinya kita akan membuat aturan tentang “siapa saja yang boleh mengakses PC atau port dari sisi Internet”. Jika tidak ada port yang boleh diakses dari Internet, maka pastikan daftar “Allow connection from host”, “Allow service”, dan “Forward service” dalam keadaan kosong. Sebaliknya, jika ingin membolehkan sebuah host dari sisi Internet terkoneksi ke router ini, klik kanan area kosong di daftar “Allow connection from host” dan pilih “Add rule”. Kemudian masukkan alamat IP dari host yang diizinkan mengakses router. Jika sudah, jangan lupa klik tombol “Add” dan “Apply”. Cara yang sama bisa dilakukan untuk membolehkan koneksi port/service dari Internet, hanya saja Anda harus bekerja di daftar “Allow service”.

3. Jika sudah, coba tes PC Anda dengan bantuan situs audit keamanan milik Gibson Research (www.grc.com). Bandingkan hasil sebelum dan sesudah konfigurasi dilakukan (lihat apakah Anda mendapat predikat “Passed” pada TruStealth Analysis atau tidak).


B. Membatasi Akses URL Klien
Setelah berhasil membatasi akses dari luar, sekarang kita akan membuat batasan terhadap klien yang akan mengakses Internet. Hal ini sangat berguna jika Anda ingin menghemat bandwidth atau mencegah pengguna di bawah umur mengakses situs yang tidak semestinya. Begini cara melakukannya.

1. Dari jendela utama Firestarter, klik tab “Policy” dan ubah dropdown editing menjadi “Outbound traffic policy”. Opsi ini dipakai untuk membatasi akses klien lokal ke Internet atau kebalikan dari “Inbound traffic policy” yang telah kita bahas di atas.

2. Akan muncul dua radio button yang masing masing berisi opsi “Permissive by default, black list traffic” dan “Restrictive by default, whitelist traffic”. Permissive by default digunakan jika Anda ingin mengizinkan semua lalu lintas data dari klien ke Internet dan menggunakan daftar policy untuk memblok alamat, host atau service/port tertentu. Sebaliknya, Restrictive by default digunakan untuk memblok semua lalu lintas data dari klien ke Internet dan menggunakan daftar policy untuk membolehkan akses ke alamat, host atau service/port tertentu. Jika ingin memblokir alamat tertentu saja, pilih Permissive by default.

3. Untuk memerintahkan agar Firestarter memblokir situs tertentu, lakukan dengan mengklik kanan area kosong di daftar “Deny connection to host”, lalu pilih “Add rule”. Masukkan alamat IP atau nama domain (tanpa “http://”) di field “IP, host or network”, lalu klik Add. Jika sudah, jangan lupa mengklik Apply di bagian atas jendela Firestarter. Coba kunjungi alamat yang diblokir tadi menggunakan browser.

sumber: PCplus
Selengkapnya...